Hotaru A. Alfa

Nama: Hotaru Alcatraz Alfa
Nickname: Alfa, Hocchan, Bocchama
Birthday: 15 Maret 1996
Age: 15 Tahun
Class: I
Side: Yume
Clubs: Literature
Ciri fisik: Rambut berwarna kuning agak orange (dominan kuning), mata berwarna ungu, berkulit putih, tubuhnya tidak terlalu tinggi untuk ukuran anak laki-laki.
H/W: 167/62
Bloodtype: AB
Likes: Semua keinginannya terpenuhi, kucing
Dislikes: Keinginannya tidak terpenuhi, berkelahi (hanya orang bodoh yang suka berkelahi pikirnya), petir.
Hobby: Diam dan memperhatikan.

+Tentang Chara+
Hmm...dia ini lebih suka diam dan memperhatikan dibandingkan banyak bicara yang tidak jelas. Karena masuk ke sekolah ini adalah hal baru baginya untuk berinteraksi dengan orang luar, mungkin bisa dibilang untuk pertama kalinya ia berinteraksi langsung dengan orang luar, jadi mungkin sikap Alfa akan sedikit aneh dan mungkin akan menyebalkan bagi sebagian orang. Ia seperti ini karena sedari kecil ia tidak pernah keluar rumah selain untuk pergi dengan kedua orang tuanya yang jarang sekali bisa diajak pergi bersama. Maka dari itu dia tidak pernah sekalipun berbicara dengan orang luar rumahnya.

+Background Chara+
Alfa adalah anak tunggal dari sepasang suami istri yang sangat kaya raya. Ia orang Jepang asli berketurunan Germany. Alfa anak yang sangat ceria dan aktif. Sedari ia dilahirkan, semua keinginannya selalu dikabulkan oleh kedua orang tuanya itu. Ketika ia masih kecil seperti inilah dimana kedua orang tuanya masih bisa meluangkan waktu mereka untuk menemani Alfa, namun ketika Alfa mulai menginjak umur 7 tahun, kedua orang tuanya kini sudah mulai sangat sangat sangat sibuk dengan urusan pekerjaan mereka masing-masing.

Sejak orang tuanya menjadi super sibuk seperti itu Alfa mulai jarang bisa bertemu dengan mereka dan sejak itu pula lah Alfa menjadi anak yang pendiam, jarang sekali ia berbicara kepada siapapun. Sejak kecil ia sama sekali tidak memiliki teman bermain yang seumuran dengannya, semua teman bermainnya adalah semua pelayan yang ada dirumah besar dan mewahnya itu. Mungkin karena itulah Alfa menjadi anak yang sedikit egois, karena sudah terbiasa semua yang dia inginkan pasti terjadi, dan semua pelayannya selalu mengalah untuknya dalam setiap hal.

Alfa yang semakin beranjak dewasa di rumah besarnya ini lama kelamaan membuatnya merasa jenuh. Bosan sekali berada di tempat sebesar ini tanpa teman, bahkan bisa dibilang Alfa tidak tahu cara berteman itu seperti apa. Jauh didalam lubuk hatinya ingin sekali rasanya memiliki teman seumuran dengannya dan bisa bermain bersama, pasti akan terasa lebih menyenangkan dibandingkan dengan bermain bersama pelayan-pelayannya yang kini telah Alfa sadari kalau mereka semua selalu mengalah jika bermain apapun bersamanya. Lama-lama jadi terasa menyebalkan jika menang mudah seperti itu terus menerus.

Begitu dirinya lulus dari homeschoolingnya yang setara dengan tingkat SMP, Alfa memutuskan untuk bersekolah normal biasa seperti anak kebanyakan seusianya. Apalagi jika ia bisa keluar dari rumah besarnya ini yang sudah cukup membuatnya merasa bosan untuk terus berada di dalamnya. Begitu mengetahui ada sekolah yang cukup bagus di kota Tokyo, ia pun segera memutuskan untuk bersekolah di sekolah tersebut dan menetap di asrama yang disediakan sekolah itu, meninggalkan rumah besarnya yang berada di Osaka itu. Tentu saja kedua orang tuanya tidak tahu, karena jika sampai tahu, maka sudah dapat dipastikan Alfa tidak akan diizinkan untuk bersekolah di sekolah tersebut.

Untunglah semua orang rumahnya mau membantunya, semua orang yang berada dirumahnya itu begitu menyayangi Alfa sudah seperti anak, keponakan, bahkan cucu mereka sendiri. Jadi dengan senang hati mereka semua mau membantu Alfa. Sampai Alfa sudah mulai bersekolah disekolah ini, kedua orang tuanya masih belum tahu apa-apa mengenai hal ini. Alfa telah mencari tahu kalau bersekolah disekolah normal itu harus mendapat persetujuan orang tua, namun Alfa juga tahu kalau itu sangat tidak mungkin ia dapat dari kedua orang tuanya. Maka dari itu salah seorang pelayannya atau lebih tepatnya tangan kanan Alfa, seorang pelayan laki-laki yang sudah berumur yang telah membantu merawat Alfa dari kecil hingga saat ini dan begitu menyayangi Alfa sudah seperti anaknya sendiri itulah yang menawarkan diri untuk menjadi wali yang akan membantu sekali untuk masuk ke sekolah tersebut.

Kini yang jadi masalah adalah entah apa yang akan dilakukan kedua orang tuanya ini kalau mengetahui anaknya bersekolah di luar kota dan tinggal di asrama. Saat ini Alfa hanya ingin mencoba dan ingin mengetahui dunia baru baginya ini bagaimana dan seperti apa.