Nama: Kozai Shunsui
Nickname: Shun
Birthday: 12 Desember
Age: 17 y/o now
Class: 2
Side: Yume
Clubs: Art, Klub hijau
Ciri fisik: Tanggung, rambut di bleach perak total, ada tatto salib di punggung. Mata hitam dan rambut hitam aslinya. Keturunan Ainu tulen.
H/W: 178/69
Bloodtype: B
Likes: Seni terutama menggambar (memiliki pandangan tersendiri terhadap karya seninya yang tak lebih rapi dari cakaran ayam), bau kertas baru dan rumput setelah hujan, wisata kuliner, kencan, kerja sambilan diam-diam.
Dislikes: Bau obat dan disinfektan, rumah sakit, polusi, orang yang bergantung pada orang lain.
Hobby: Kencan, wisata kuliner, kerja sambilan, menabung, bersepeda (sedang menabung untuk beli sepeda), menanam pohon.
+ Obsesi :surfing
Bahasa yang dikuasai: Bahasa jepang dengan aksen Tokyo dan bahasa tubuh (jika berbicara dengan turis)
Kelebihan: Stamina cukup kuat, semangat tinggi untuk belajar dan bekerja, mudah menerima saran dari orang lain selama logis.
Kekurangan: Bisa tidur dimana saja ketika stamina melemah, tak tahan melihat makanan dan orang manis, jam karet (sering telat)
Kewarganegaraan: Jepang
Ras: Jepang??
+Tentang Chara+
Shun adalah remaja yang sehat secara mental, menyukai hal-hal yang berbau bahaya, memiliki banyak keinginan akan barang-barang sehingga harus giat menabung. Menyukai petualangan dan tempat-tempat yang dikabarkan berhantu. Dalam hal cinta pun sudah cukup banyak berpetualang dan mencoba berbagai jenis pasangan termasuk sesama jenis. Cukup mudah bergaul karena sifat yang terbuka dan cenderung seenaknya.
+Background Chara+
Terlahir di keluarga rata-rata diantara 10 juta lebih penduduk kota Tokyo yang padat, berpolusi, namun menyajikan pemandangan bagus ketika musim semi tiba. Ayahnya pekerja biasa di kantoran, menghidupi 2 anak dan seorang istri dengan gajinya yang pas-pasan. Dengan seorang ibu yang merupakan ibu rumah tangga biasa yang suka bergosip dan mencari peluang dengan gigih, menawarkan berbagai produk kecantikan di sela kegiatan bergosipnya. Juga seorang adik lelaki yang sangat manis, masih berusia 4 tahun, ditambah cicilan rumah mungil keluarga Kozai yang masih 30 tahun lagi, Shun tumbuh menjadi pemuda yang cukup peka dan mandiri.
Sejak SD sudah mulai berwira usaha dengan menjual ikan yang berhasil ditangkapnya di sungai seusai sekolah, di jual pada teman-teman dan guru biologi yang suka memakainya untuk percobaan. Semasa SMP mulai bekerja part-time ringan di resort musim panas milik saudara teman sekelasnya dan terkadang menerima bayaran untuk berpura-pura kencan atau menjadi pacar seseorang. Tak menolak untuk ikut tawuran jika bayarannya cukup sepadan juga. Intinya, Shun menjalani hidupnya dengan normal, bebas, dan bahagia.
Tahun lalu mengambil formulir untuk melanjutkan ke Shiroi Gakuin karena mendengar rumor bahwa sekolah berasrama ini mempunyai asrama khusus untuk anak penyuka seni. Mengharapkan kesempatan bertemu calon-calon seniman handal dan siapa tahu bisa tertular kejeniusan mereka. Siapa tahu.