Juni

+Tentang Chara+

Otaknya encer. Cerdik. Belum lama ini diketahui kalau ternyata IQ-nya 162, tergolong jenius. Hanya saja kelakuannya lebih sering terlihat bodoh. Dalam bertindak memang ia selalu mengandalkan otak daripada fisik. Toh, dalam hal bela diri, ia tidak bisa diandalkan. Biarpun begitu, ia sangat, sangat suka dengan seni bela diri (katanya karena keren dan macho, laki-laki sekali) dan sangat ingin mempelajarinya (sekarang sedang belajar, masih dasar dan masih payah). Tak ada hambatan ataupun merasa kesulitan sama sekali dalam hal-hal eksak. Dapat menghitung angka-angka yang rumit dan banyak dengan cepat, sudah seperti kalkulator saja. Biarpun begitu, ia sangaaaaat malas, tidak mau berusaha, mudah putus asa dan harus dimotivasi dulu, tidak ada kesadaran untuk belajar, tidak suka membaca, sehingga pengetahuan umumnya sangat rendah, dan kejeniusannya itu overshadowed oleh hal-hal ini dan menjadikannya biasa-biasa saja. Kurang tertarik pada persaingan. Ia suka mengerjakan Sudoku dan main rubiks, tapi bukan hobi.

Anak ini orangnya berisik, nakal, asal, langsung mengatakan isi pikirannya, usil, humoris, suka bercanda, suka bertingkah bodoh, hotblooded, benar-benar tidak cocok dengan tampangnya. Orang-orang yang sempat ‘terpesona’ oleh wajah Juni yang seperti itu, akan langsung ilfil begitu melihat kelakuannya. Juni tidak suka dengan wajahnya yang memang ia perhatikan, mengundang perhatian sekali. Ia sendiri juga merasa aneh. Juni lebih suka, kalau untuk laki-laki itu, ya mukanya yang kasar, laki-laki sekali, macho, seperti Rambo, badannya besar berotot, kulitnya tidak putih, bau keringat, dll. Ia iri dengan orang-orang berambut lurus, contohnya Ishii Akio, sobatnya. Ia sudah berkali-kali iseng menjambak tiba-tiba rambut sobatnya yang malang itu karena kesal. Sudah lurus, bagus, hitam, mengkilat, kayak model iklan shampoo saja.

Karena orangnya menyenangkan, sangat mudah untuk berteman dengannya. Memang, daya sosialisasinya tinggi. Ia buat orang-orang di sekitarnya merasa nyaman dengan dirinya, sadar atau tidak sadar. Cepat akrab dengan orang lain, karena Juni suka memperlakukan orang lain tidak seperti orang lain. Sikapnya yang seperti ini akan bertentangan dengan orang-orang yang memang pada dasarnya tidak suka diperlakukan seperti ini, tidak suka di-sok-akrab-in, tertutup, ansos, dll. Hanya saja Juni kurang begitu peka terhadap orang-orang seperti ini, jadi ia akan terus bersikap seperti apa adanya dirinya.

+Background Chara+

Namanya Juni, karena ia ditemukan pada bulan Juni. Ia dipungut oleh seorang keluarga luthier (pembuat biola dkk) kecil-kecilan di daerah pinggiran Perancis yang masih sepi. Keluarga itu sederhana dan bercukupan, beranggotakan sepasang suami-istri yang usianya hampir setengah baya sekarang, dan seorang gadis dua tahun lebih muda darinya, yang otomatis jadi adik angkatnya. Juni saat itu masih berusia sekitar enam tahun, dan tergeletak tak sadarkan diri begitu saja di lapangan rumput depan rumah calon keluarga angkatnya. Asal-usulnya tidak diketahui. Hubungannya dengan keluarga angkatnya sangat, sangat harmonis dan akrab, sudah seperti keluarga sendiri. Juni jadi bisa bermain biola karena keluarga angkatnya ini (yang berprofesi sebagai luthier). Adik angkatnya bisa memainkan cello.
Pada usia 13 tahun, Juni meninggalkan keluarga angkatnya untuk berkelana mencari asal-usul dirinya. Masa lalunya saja ia tak tahu. Selama berkelana ini ia bertemu dengan dua orang yang akhirnya jadi sahabat terdekatnya, salah satunya anak laki-laki dari Jepang bernama Ishii Akio. Saat itu Juni sudah berusia 15 tahun. Bertiga, mereka menemani Juni. Banyak yang terjadi setelah ini, dan ada peristiwa penting terjadi (dan tidak akan dibahas oleh saya di sini OTL) yang menguak segalanya tentang Juni, dan yang ternyata ia berkaitan juga dengan Ishii Akio ini somehow. Peristiwa yang akan menjadi kenangan yang tidak terlalu mengenakkan untuk diungkit kembali. Untungnya masalah terselesaikan dan keadaan sudah membaik lagi, yang ada hubungan persahabatan mereka bertiga makin tak terpisahkan.
Sekarang, ia sedang tetap berada di Perancis, kembali bersama keluarga angkatnya, dan Akio yang melanjutkan kehidupannya sebagai remaja Jepang normal. Mereka bertiga masih berhubungan lewat internet atau ponsel.

Trivia:

• Adik angkat Juni naksir Ishii Akio
  Juni mengagumi ras Asia
  Juni sudah mengetahui masa lalunya dan dirinya sebenarnya termasuk nama aslinya, tapi ia masih menggunakan nama Juni.