Michiru Michiru mondar-mandir

---

Inilah saatnya: berjuaaang!

Dan ini juga adalah masanya berunjuk gigi. Michiru tak bisa menyembunyikan rasa semangatnya saat mendengar soal event yang akan diselenggarakan. Dan, apa? Kalah? Tidak akan. Mirai Side baru lahir, atau bahkan masih berupa embrio. Tak akan ia biarkan mati. Karena itu, Michiru, dengan kostum Mega Ranger merah lengkap dengan helmnya (walau panas, tak mengapa. Michiru rela, kok), Michiru mondar-mandir di lantai satu dengan waspada tingkat tinggi. Siapa, siapa yang akan jadi lawannya?

Ia harussss waasssspada. Jangan sampai ia menjadi orang pertama yang terebut ikat kepalanya tanpa merebut satu pun ikat kepala orang lain. Kalau begitu, mau dikemanakan mukanya ini? Disimpan dalam helm, errr, oke. Intinya, Michiru butuh lawan, tapi dia tak boleh ceroboh. Ahh, pusing lama-lama. Berpikir benar-benar bukan keahlian anak laki-laki ini.

"Hei, ada orang? Ayo kita duel!"

Eaa. Malah terang-0terangan.

[center][NEGAU][/center]

---

Game konyol.

Pamannya selalu saja punya hobi aneh. Bikin pusing. Ryo tak pernah berminat untuk mengikuti game macam begini. Ia yakin, Kepala Sekolahnya itu memiliki Syndrome Masa Kecil Kurang Bahagia. Seperti kakak sulungnya. Kalau Ryo sih, tidak, maaf saja. Ia merasa hidupnya cukup bahagia senang sentausa, dan ia tak butuh permainan konyol untuk menyenangkan dirinya.

Ngomong-ngomong, kimono ini membuatnya merasa seperti di rumah saja, ya.

Pesta kostum sedang tak menarik minatnya. Ia lebih suka diberi libur, sehingga ia bisa menghabiskan waktu bersama Yuuta. Makanya, hanya selembar kimono yang dibawa dari rumah menjelma menjadi 'kostum samurai'. Haha, tidak ada nuansa Halloweennya sama sekali? Biarin. Kepala Sekolahnya sama saja. Walau versi sedikit lebih niat.

Suara langkah kakinya bergema di koridor kelas. Sayup, terdengar suara seseorang yang sudah dikenal. Siapa?

Aa. Micchi.

Menantang duel, katanya. Hoo. Kalau begitu, tak apa-apa kan kalau Ryo memulai duluan? Seutas senyum terbentuk, dan tanpa aba-aba, Ryo mencoba merebut ikat kepala laki-laki yang lebih tinggi darinya itu.

Semoga saja berhasil.

Random number (1,3) :

2

Ssss-sial. Ikat kepalanya berhasil terambil. Memang sih, kostum mega ranger ini agak bermasalah di saat seperti ini. Helm-nya licin, jadi ikat kepalanya mudah direbut. Dan penglihatannya agak bermasalah. Tapi Michiru suka. Ini kostum paling favoritnya, sudah sangat susah payah dibeli dari cosplayer yang ahli membuatnya.

Tapi.. Mirai lebih penting! Makanya, Michiru melepaskan helmnya, menyeka keringatnya dan menatap tajam pada siapapun yang mencoba merebutnya. "Ryo, tidak boleh, kembalikan!" Bukan, ia bukannya menelan ucapan sendiri. Maksudnya, Michiru akan berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan apa yang menjadi miliknya. Meletakkan helm di lantai, dan memasang kuda-kuda masih dengan memperhatikan jangan sampai lambang Side-nya tercinta dirobek. Ah, bukan lambang. Tapi tulisan. Ia belum memiliki lambang.

Tapi Michiru yakin, kok. Suatu hari nanti, pasti ia bisa membuat lambang Mirai benar-benar ada. Karena itu, sekarang, rebut kembali ikat kepalanya!

Random number (1,3) :

3

Oopsie. Hampir, sangat hampir ikat kepala di tangannya berhasil terebut lagi. Tapi sayang sekali, Micchi. Salahmu sendiri memakai kostum... aneh macam itu. Ryo, yang notabene sangat terbiasa dengan kostum yang dipakai, merasa sangat mudah bergerak dengan kostumnya. Yaah, itu tak terlalu menjamin juga, sih. Entah kenapa, firasat Ryo mengatakan, ada tangan tak terlihat di suatu tempat, yang mengatur jalannya pertandingan ini. Keberuntungan dan perbandingan 1:3 adalah penentu dari semua ini. Entah kenapa, Ryo menganggap begitu.

Oh, bukan, dirinya bukan peramal. Itu hanya dugaan tidak jelas sesaat, yang segera dilupakan karena fokusnya kini terarah pada ikat kepala bertuliskan 'Mirai' di tangannya. Nah, sekarang, bagaimana? Daripada direbut lagi, sebaiknya ia habiskan saja secepatnya. Pasti lucu kan, kalau KETUA Mirai langsung gagal di pertandingan pertamanya?

Ahahaha. Ingin rasanya menemui Haru dan segera mengabarkan kabar gembira ini. Soalnya, entah kenapa Haru tampak sedikit sensitif soal anak ini, sih. Ryo tahu sih dulu mereka akrab, tapi sekarang, sudah seperti Tom dan Jerry saja. Bah. Bukan urusannya. Sekarang, robek sebelum direbut kembali.

Satu, dua, ti---

Random number (1,2) :

2

T-t-tidak boleh!

Tidak boleh, Michiru tak akan mengizinkan. Ia tahu, kalau Suoh Ryo itu memang anak yang nakal. Suka mengusili sesama dan tidak suka berbuat baik, tapi kalau sudah begini keterlaluan namanya!

Ehem. Walau memang sih, itu kan peraturan yang Tomoki-san tentukan sendiri.

Tapi kan... sedih sekali kalau di pertandingan pertama ini, Michiru kalah begitu saja dari anak kelas satu. Apa kata dunia? Kalau benar begitu, mungkin dirinya memang benar tidak layak menjadi ketua Mirai Side. Di saat anak-anak buahnya berjuang dan mungkin saja menjadi yang tersisa, dia malah menjadi orang pertama yang gugur. Begitu kan... rasanya menyedihkan sekali.

Tidaktidaktidaktidak, Michiru tak akan mengizinkan itu. Ia harus berusaha, benar, berusaha! Sekarang, rebut kembali ikat kepalanya. Lihat, anak itu hendak merobek ikat kepala milik Michiru. Adegan yang tampak seperti slow motion (atau memang sengaja dilakukan dalam gerakan lambat?) tampak di depannya, dan Michiru segera (berusaha) merebut ikat kepalanya kembali sebelum semuanya terlambat.

Jangan. Sampai. Ia tidak rela.

Random number (1,3) :

1

Hampir, hampir.

Ryo terlalu banyak bermain-main, tampaknya. Tak jadi merobek karena si anak ranger merah itu lagi-lagi berusaha merebut, dan yaah...., berhasil terebut lagi. Boo, tidak seru ah. Kalau begini jadinya, berikutnya lebih susah, kan. Nah, Ryo yang mundur sekarang. Kesempatan pertama adalah kesempatan emas. Begitu kesempatan pertama gagal, maka kesempatan kedua, ketiga dan berikutnya tak akan mudah lagi.

Begitu Shisou bilang.

Benar, Ryo memang bukan murid bela diri yang taat dan selalu ingat kata-kata guru-nya. Tapi adegan berikut langsung membuatnya mengiyakan ajaran dari Shishou tidak tercintanya. Sekarang, bagaimana? Harus rebut lagi sambil mempertahankan ikat kepalanya sendiri. Repot memang. Tapi ya, sudahlah. Toh Ryo sendiri tidak terlalu niat mengikuti acara ini.

Tinggal berusaha rebut lagi saja, kan? Kalau gagal, ya sudah, nasib. Toh Ryo tak akan mati kalau ikat kepalanya nanti ternyata berhasil direbut dan dirobek.

Random number (1,3) :

3

Ha-ha-hampir.

Tapi berhasil dipertahankan. Fiuhhhhhhhhhh. Lihat betapa panjangnya huruf 'h' barusan? Itu menandakan kalau Michiru benar-benar menghembuskan nafas lega dengan konsentrasi luar biasa. Nah nah, sekarang ikat kepala sudah tergenggam dengan aman di tangannya. Sekarang tujuannya adalah, rebut ikat kepala lawan!

Senyum senang bisa terukir di bibirnya sekarang. Tidak, Michiru tidak boleh senang dulu. Merebut kembali ikat kepalanya tidak berarti bisa merebut ikat kepala lawan. Terutama, lawan pasti kan sudah lebih waspada sekarang. Pokoknya Michiru fokus saja. Fokus pada ikat kepala lawan, dan---


---ambil!

Random number (1,3) :

1