Katayoku Sei
-Number of posts : 52 -Age : 28 -Side : Negau -Kelas : I -Registration date : 2010-08-21 -Deskripsi Fisik : Proporsional || Rambut hitam || Mata coklat (pakai contact lens merah)|| Punya tindikan di kedua sisi telinga dan tato di pergelangan kaki serta leher
Character sheet Chip: Status: Master Pet/Master's name: -
| Subject: Katayoku Sei Sat Aug 21, 2010 3:07 pm | |
| Nama: Katayoku Sei Nickname: Sei--Yoku--Chaz (keluarga) Birthday: 16 April Age: 15 Class: I Side: Negau Clubs: - Ciri fisik: Proporsional || Punya tindikan di kedua sisi telinga dan tato di pergelangan kaki serta leher || Dengan komposisi rambut hitam (dari Ibu yang keturunan Jepang) dan mata coklat (dari Ayah yang keturunan Inggris) secara keseluruhan Sei lebih memiliki ciri fisik Ibunya a.k.a ras Asia (kasusnya Jepang) H/W: 180/82 Bloodtype: O Likes: Physical contact || Racing || Cuaca panas || Ngikutin mode || Dykke Dislikes: I hate my own parents, grrrrrrr || Cuaca dingin Hobby: Racing || Traveling Bahasa yang dikuasai: Jepang (bahasa utama) Inggris (side language) Kelebihan: Punya jiwa pemimpin || Punya kelebihan di bidang olahraga || Cukup pintar || Pintar bicara (debat-argumen-like that) || Tahu sikon || Dapat melukis Kekurangan: Insomnia akut || Tidak sabaran || Egois || Insomnia membuatnya agak sulit mengatur emosi || Pecandu rokok Kewarganegaraan: Jepang Posisition: Seme
+About Chaz+ Agresif || Energik || Impulsif || MyPace || Tidak sabaran || Egois || Agak cepat emosi || A bit childish || Punya jiwa pemimpin
+Background Chara+ Memiliki Ibu keturunan Jepang dan Ayah keturunan Inggris, Sei terlahir dengan dominan Ibunya. Mewarisi rambut hitam sang Ibu dan mata coklat sang Ayah, sejak lahir ia tumbuh besar di lingkungan Jepang. Dari awal kelahirannya, kedua orang tua Sei sudah meninggalkannya seorang diri di bawah asuhan seorang kerabat jauh. Jadi tak heran ia tak tahu kewarganegaraannya--dan ia tak mau tahu. Meski begitu ia tetap mengenal orang tuanya yang setiap sebulan sekali datang mengunjungi si mungil dengan dalih ingin menemui kerabat mereka, Sei kecil bukannya tak tahu--hanya saja ia lebih memilih untuk bungkam dan diam-diam selalu menantikan tiap akhir bulan saat orang tuanya berkunjung--walau tetap saja ia membenci mereka atas perbuatan tak bertanggung jawab itu.
Dibesarkan oleh seorang pegawai swasta yang hidup pas-pas-an, Sei merasa amat berhutang budi kepada Dykke. Sejak masuk sekolah menengah pertama, ia kerap mengambil pekerjaan sampingan--segala yang ia bisa telah dicicipinya, mulai dari pengantar koran--hingga pembalap jalanan (akibat ajakan seorang yang mengaku kerabat Dykke). Lumayan, hasilnya dapat ia beri kepada sang ayah angkat dan membuat Dykke tersenyum atas perbuatan Sei.
Hidupnya memang berantakan, dengan segala kenakalan remaja dan kenekatan yang dimiliki Sei, ia tumbuh dengan urakan--dan berakhir dengan hanya patuh kepada Dykke seorang. Dykke--sebagaimana seorang dengan sifat kebapak-an dan sangat menyayangi Sei memutuskan untuk menyekolahkan Sei di tempat berasrama dan menyuruh si anak untuk menetap di asrama. Ia lakukan itu semua demi kepentingan Sei di masa depan, di mana kata pendidikan memperoleh lahan luas untuk diangkat menjadi seorang pekerja. Sei sendiri menentang keputusan Dykke dan lebih memilih untuk membantu ayah angkatnya tersebut--walau yang bersangkutan bersikeras agar Sei menamatkan pendidikannya terlebih dahulu.
Sei tak dapat menolak Dykke--hanya Dykke. Dan menghempaskan seluruh ego-nya untuk menuruti permintaan Dykke. Ia setuju dan menuju sekolah berasrama yang ditunjuk Dykke untuknya, sebuah lahan baru, dengan berbagai pengalaman serta hal baru, Shiroi Gakuin. | |
|