Junichi Hattori

Name: Junichi Hattori
Nickname: Junichi, Jun
Birthday: Tokyo, 3 Mei 1994
Age: 16
Class: I
Side: Negau
Clubs: -
Hair: Hitam
Eyes: Biru
H/W: 171,8 cm/60,7 kg
Likes: Ace of Spades, sepak bola, kendo, ski, jet ski, Tokyo Tower, dan terbang.
Dislikes: Arthrophoda, tindak kejahatan dan kriminalitas.
Hobby: Bermain sepak bola, main ski di Gunma, memecahkan sesuatu yang masih menjadi 'misteri', yang harus dicari kebenarannya, membaca.

Author's note:
Anak yang suka bertindak seadanya, suka menjahili orang, namun pada hakekatnya dia tidak terlalu banyak bicara. Cukup pintar dan cerdas. Namun karena tidak ada yang sempurna, dia juga mempunyai kelemahan. Dia lemah terhadap sesuatu yang disebut 'berpacaran'. Dia menyukai teman perempuan semasa kecilnya. Hingga sekarang, dia belum berani menyatakan cinta kepada gadis yang disukainya itu. Namun dari gerak-geriknya, mereka terlihat sangat akrab dan saling melindungi. Sangat tertarik dengan sesuatu yang manantang.

Background:
Junichi adalah anak tunggal yang terlahir dari pasangan Yumiko dan Yuichi Hattori. Keluarga kepolisian terpandang yang beralamat di Suginami City, Tokyo. Ibunya adalah seorang pengacara yang juga mewarisi perusahaan keluarganya. Ayahnya bekerja sebagai kepala inspektur Criminal Investigation Section di Tokyo Metropolitan Police. Junichi dididik dengan keras oleh ayahnya, hingga membuatnya menjadi pribadi yang kuat. Keluarganya hidup harmonis dan saling mempercayai. Dia tinggal dalam kesendirian di rumahnya, karena kedua orang tuanya sibuk bekerja. Tentu saja hal itu yang mendorongnya untuk pindah sekolah ke Shiroi Gakuin yang memiliki asrama.

Ayahnya berasal dari daerah Osaka, mempunyai campuran darah Amerika-Jepang. Pindah ke Tokyo sejak berusia 4 tahun. Ayahnya pindah ke Tokyo karena pekerjaan orang tuanya, yang juga sebagai Police Officer. Di Tokyo juga, ayahnya menemukan cinta sejatinya, yang tak lain adalah ibunya Junichi. Ibunya berasal dari Kanagawa, dan punya sebuah perusahaan perkapalan di Yokohama. Sebenarnya pemilik perusahaan ini ada dua orang. Satunya lagi adalah adik laki-laki ibunya. Ibunya Junichi lebih mencintai dunia hukum dari pada dunia bisnis. Oleh karena itu, yang memimpin perusahaan adalah adik laki-laki ibunya.

Sewaktu masih kelas 1 SMP, Junichi sering mengikuti ayahnya ketika sedang bertugas di TKP. Hal itu membuatnya lebih mengenal ilmu investigasi seperti deduksi dan analisis. Berkat ayahnya juga, dia jadi tahu banyak tentang ilmu forensik sederhana. Tentu saja kerja keras itu membuahkan hasil yang sepadan. Sekarang, dia menjadi seorang yang cerdas dan dapat berpikir dengan cepat. Dia pernah beberapa kali mengikuti kejuaraan sepak bola nasional tingkat SMP. Namun kalah di partai semi final.

Membaca adalah sesuatu yang sangat penting untuknya. Karena berkat rasa sukanya terhadap buku, dia menjadi orang yang banyak tahu. Atau dapat dibilang perpustakaan berjalan. Namun ada suatu hal yang dikhususkan olehnya. Dia menaruh minat yang besar terhadap novel. Khususnya novel bergenre misteri atau serial detektif. Perpustakaan pribadi di rumahnya penuh dengan koleksi novel Sherlock Holmes, karya-karya Agatha Christie, dan tentu saja novel-novel lokal. Disamping keseriusannya tehadap novel. Ternyata ada jenis buku lain yang dikoleksinya. Yaitu komik lokal, dan beberapa komik amerika.