Karasu Kanzato

Nama: Karasu Kanzato
Ciri: mata scarlet, tahi lalat di bawah mata, SELALU berantakan, seragam nggak pernah komplit, mata lumayan sayu
style: street style (bahasa kerennya berantakan), kalau lagi niat casual-visual
Tanggal Lahir : 11 November 1993, Singaphore
Side: Negau (rencana)
Club: -
Tinggi/berat: 178/61
Kelas: I-2
Status: none
Master/Pet's name: -
Like : rokok, musik, silver accessories, borgol (?) dan uke
Dislike : parfum menyengat , lipstik tebel, hujan
Kerja sampingan: pelayan di cafe, pembuat aksesoris silver
Posisi : Seme (uke dipertimbangkan)

Kanzato adalah anak yang dipungut oleh kepala sekolah Shiroi Gakuin sendiri. Sifatnya yang nggak jelas dan cenderung sok akrab ini karena Kanzato berusaha untuk mempercayai orang lain sekali lagi. Kanzato dibuang dari keluarganya sendiri setelah ayahnya meninggal karena dia adalah anak dari istri gelap ayahnya dan itu membuatnya membenci seluruh dunia. Tetapi, Minato dan Gintou (kakak cowoknya) tetap sering mengunjunginya sesekali.

Kanzato sangat membenci hujan hingga akhirnya berubah menjadi takut karena setelah dihajar habis-habisan, di hari berhujanlah Kanzato dibuang begitu saja ke jalanan. Bahkan dia sampai tidak bisa menegakkan kepalanya jika mendengar bunyi hujan. Setelah masuk ke Shiroi Gakuin dan mendapat teman, perlahan ketakutannya terhadap hujan pun mulai hilang.

Kanzato memilik 2 kakak cowok. Yang pertama namanya Gintou dan yang kedua bernama Minato. Kanzato sebagai anak bungsu sangat disayang dan menyayangi kedua kakaknya, tetapi setelah dibuang dari keluarganya, Kanzato mulai membenci mereka tanpa tahu kasih sayang yang tulus dari mereka berdua. Bahkam saat Minato menemuinya, Kanzato melempar wajah kakaknya dengan kalung buatannya dan mengenai mata kiri Minato.

Kanzato umumnya menyukai cewek. Tetapi karena semakin lama parfum semakin menyengat, Kanzato membelok. Sebenarnya cinta pertamanya adalah Kepala Sekolah yang memungutnya. Dimatanya seperti pangeran berkuda putih (hasyah).

Daripada merapikan bajunya Kanzato lebih memilih menghabiskan sepanjang harinya untuk membuat aksesoris silver seperti cincin, kalung, chain dan apa sajalah untuk teman-temannya, ukenya (?) dan dirinya sendiri. Hitung-hitung dijual jadi uang juga kan?

Waktu keluar dari asrama dan niatnya makan siang malah ditawari kerja part time disana karena senyum tipis Kanzato membuat cewek-cewek maupun uke klepek-klepek. Uang tambahan nambah lagi.

[Aku ya aku kamu ya kamu] inilah prinsip tegas Kanzato yang selalu menjadi dirinya sendiri