Kamioka Taiyou

Nama :
Kamioka Taiyou

Side :
Yume (next term)

Umur :
15 tahun.

Tempat Tanggal Lahir :
Tokyo, 13 Desember 1994

Kelas :
I (next term)

Club yang diikuti :
Literature Club (planning)

Tinggi / Berat :
178 / 60

Golongan Darah :
A

Hobi :
Membaca, Belajar, Membuat kue, Merawat bunga.

Likes :
Keluarganya, Buku, Karya sastra, Bunga.

Dislikes :
Ada orang yang menghina keluarga, terutama ayahnya.

Personality :
Lembut tapi terkadang juga bisa tegas, tidak terlalu banyak bicara meski kadang juga jahil, sopan, bertanggung jawab, rajin, tidak bisa melukai hati orang lain (pasti menerima jika ada seseorang yang menyatakan cinta padanya saat dirinya sedang kosong, meski tak menyukai atau bahkan mengenalnya dan berakhir dengan malah menyakiti mereka).

Ciri-ciri fisik :
Memakai kacamata (minus 3 di sebelah kiri dan 3,5 di sebelah kanan), rambut hitam dan mata hitam, badan yang kurus

Kelebihan :
Otaknya cukup encer, Membuat novel, Membuat kue, Menjaga anak kecil.

Kelemahan :
Tidak terlalu pandai olahraga.

Position :
Apa itu? Laki-laki kan tentu saja.

Author's note :
Jangan ambil kacamatanya plis... Dia bisa jadi buta tanpa kacamata itu.

Latar Belakang :
Anak pertama dari 6 bersaudara. Memiliki 5 orang adik yang kesemuanya adalah laki-laki kecuali si bungsu, dan salah satu dari adiknya adalah si kembar yang penuh semangat. Dekat dengan adik-adiknya dan menjaga mereka sebagai ganti sang ibu yang sudah meninggal. Bekerja part-time sejak SMP untuk membantu sang ayah.

Semula tidak ada yang istimewa dalam keluarganya. Orangtua yang penyanyang dan baik hati, adik-adik yang sangat disayangi dan menyanyanginya. Sang ayah sendiri bekerja di toko roti sebagai seorang chef sementara sang ibu adalah pemilik toko bunga. Hingga akhirnya kecelakaan yang terjadi 3 tahun lalu membuat segalanya berubah.

Sang ibu meninggal dalam kecelakaan sesaat setelah melahirkan si bungsu, sementara ayahnya sendiri lumpuh. Si bungsu sendiri bisa selamat dan dikatakan sebagai keajaiban. Akhirnya sejak saat itu dirinya menggantikan sang ayah untuk bekerja part-time di bakery tempat ayahnya dulu bekerja--yang beruntung pemiliknya adalah kenalan baik sang ayah yang banyak membantu keluarganya hingga sekarang--sementara ayahnya menjaga toko bunga mereka.

Terkadang membantu merawat adik-adiknya karena keterbatasan yang dimiliki sang ayah. Menjual rumah mereka dan sekarang hidup di lantai 2 toko bunga mereka yang cukup kecil untuk menghemat biaya hidup. Tidak pernah merasakannya sebagai beban karena merasa bahwa dirinya adalah tulang punggung keluarga.

Memutuskan masuk ke Shiroi Gakuin lewat beasiswa dan dengan bantuan dari pasangan suami istri pemilik bakery teman baik sang ayah dirinya akhirnya bisa masuk ke sekolah itu. Berpikir bahwa dengan masuk sekolah ini maka masa depannya bisa lebih terjamin.