Samuel D. Engel
-Number of posts : 306 -Age : 32 -Side : Negau -Kelas : II-1 -Registration date : 2010-02-21 -Deskripsi Fisik : Rambut abu-abu tua, mata merah darah, dan ciri-ciri fisik layaknya ras Kaukasoid pada umumnya
Character sheet Chip: Status: none Pet/Master's name: -
| Subject: Samuel D. Engel Tue Mar 09, 2010 10:11 pm | |
| Nama: Samuel Diederich Engel Side/Teacher: Negau Club: - (tidak tertarik) Tinggi/berat: 190/80 Warna Rambut: Abu-abu tua Warna Mata: Merah darah Hobi: Jalan-jalan, bermain catur, piano, dan bekerja Like: Pekerjaannya dan mencari hiburan Dislike: Pengganggu dan orang yang terlalu ikut campur urusannya
Karakteristik: Ramah, murah senyum, dan santun, tapi itu hanya di luar yang di dalam siapa yang tahu? Bila sedang mengerjakan bisnis keluarga menjadi workaholic, perfeksionis, dan manipulatif. Kegilaannya pada pekerjaan sebesar rasa gilanya mencari hiburan. Saat sedang bosan ia lebih agresif, liar, dan menggoda siapapun yang menarik perhatiannya, sekedar untuk mencari hiburan tentunya. Tidak mempercayai hubungan pasangan karena ia tidak suka diikat, kecuali ia yang mengikatkan dirinya terlebih dahulu kepada orang tersebut.
Latar Belakang: Datang dari sebuah keluarga pengusaha Jerman yang memiliki usaha dalam jaringan international dan kedatangannya ke Jepang terkait dengan usaha keluarganya tersebut. Seperti apa jenis usahanya, jangan tanya karena ia tidak suka orang lain mencampuri urusan bisnis keluarganya. Merupakan anak ke-3 dari 5 bersaudara dimana kelima-limanya tidak berhubungan darah. Hal ini dikarenakan salah satu orang tua(angkat) mereka mandul, sehingga memutuskan untuk 5 kali mengadopsi anak dari balita dan dididik sejak kecil. Mulai dari pendidikan tata krama, bisnis, olah raga dan pertahanan diri dicekokin kepada 5 orang anak tersebut untuk melihat salah satu dari mereka yang berpotensi meneruskan usaha keluarga.
Sama seperti kedua saudaranya yang terdahulu, selepas dari pendidikan junior high orang tuanya sudah mengirimnya keluar negri untuk menjadi perwakilan usaha orang tuanya. Tentu saja kepergiannya keluar negri ditemani oleh asisten ayahnya. Semasa itu ia hanya sempat mengeyam pendidikan SMU di tahun pertama di negara asing, selebihnya ia mengeyam pendidikan privat dari asisten ayahnya. Namun saat diberi tugas ke Jepang, orang tuanya memutuskan untuk memasukkan kembali dirinya ke sekolah. Apalagi rekanan bisnis mereka di Jepang berbaik hati untuk mengurus hal itu untuknya. Khusus kepergiannya kali ini ke Jepang sang asisten tidak ikut menemaninya mengingat usianya sudah lebih dari 17 tahun dan menjadi masa uji coba pertamanya lepas dari pengawasan.
...more later... | |
|