Kanata * Kiryuu

Nama: Kanata
Side: Negau
Club: has not found a perfect one yet<<pengennya ikut atletik sih 8D
Tinggi/berat: 178 cm/66 kg
Kelas: III
Status: single, baru putus In a Relationship with... *lirik*
Master/Pet's name: *baru diaku2in sebage PET* Tapi saya bukan pet, ya!!! *diikat dan dielus2 suka juga tapi 8D*
Karakteristik: agresif, sok cool, spontan, anti-selingkuh, rada ga bisa jujur, manja terselubung, maso
Pesan kamu pada karakter lain tentang karakter kamu: NO CHEAT ON HIM!!! Anaknya rada sombong, asas manfaat banget kalo sama orang lain (baca: yang ngga dia kenal). Jadi... boleh bangga kalo bisa nyambung sama dia 8D *apa maksud?*
Position: seme uke<<diedit atas permintaan... *HALAH*
Likes: koleksi kaleng dan gelas minuman ringan, melon, vanilla, sex a.k.a lovemaking, emmm... *lirik*
Dislikes: perselingkuhan!!! SAY NO TO LOVE AFFAIR!!!

You know what you want.

Begitulah motto hidup Kanata. Sejak kecil, Kanata terbiasa memutuskan semua keinginannya sendiri dan cari cara buat mendapatkan semua keinginannya itu. Namun, lama-lama Kanata sadar, saat dia makin dewasa, bahwa banyak hal yang terlalu muluk untuk diwujudkan jadi nyata. Dan, dari situ, Kanata malah menemukan konsep bahwa things are made to be destroyed. Things, termasuk banyak mimpi, kepercayaannya terhadap orang lain, dan banyak cinta yang tidak terbalas.

Rekor jatuh cinta Kanata cukup fantastis: 12 kali dengan 11 kali berakhir ditolak, dan 1 kali diterima namun akhirnya putus dengan tidak baik. Kesebelasan Penolak Kanata itu, semua anggotanya cowok. Dan, well, be real plz, berapa banyak cowok di luar sana yang mau dipacarin cowok juga? Terutama cowok agresif kayak Kanata, yang bakal ngejar terus sampai dapat. Dasarnya Kanata memang nggak pandai pilih-pilih pasangan aja sampai akhirnya sad ending melulu.

Satu orang yang bersedia menerima cintanya, seorang dokter bedah di rumah sakit tempat ayah Kanata yang sakit keras dirawat. Dokter ini seorang pria dewasa yang usianya tujuh belas tahun lebih tua daripada Kanata, sering ngomelin Kanata gara-gara kebiasaan merokoknya yang parah. Kanata sempat berhenti merokok karena permintaan sang dokter, padahal dia biasanya paling susah diminta berhenti merokok. Gantinya, sang dokter bakal memberikannya sebungkus permen karet tiap mulut Kanata gatal ingin merokok.

Hubungan dengan dokter ini disembunyikan Kanata dari siapapun. Meski demikian, sebenarnya tidak pernah ada kejadian yang lebih dari pelukan dan ciuman di antara mereka berdua. Kanata sendiri tidak mempermasalahkan. Baginya, kebersamaan lebih berarti dibanding kontak fisik (meski pengen juga, sih).

Hubungan itu kemudian menemui kehancuran setelah sang ayah yang kritis harus dioperasi. Operasi gagal dan ayah Kanata meninggal.

Ternyata,berkat bantuan teman Kanata - seorang polisi yang curiga kematian ayahnya tak wajar, diketahui bahwa kegagalan operasi itu bersumber dari kesengajaan sang dokter melakukan prosedur penanganan yang salah. Kanata bingung apakah ia harus mengajukan tuntutan atas kenyataan tersebut. Meski tidak dekat dengan sang ayah, bagi Kanata ini merupakan pukulan berat karena pelakunya adalah pacarnya sendiri.

Sejalan dengan diusutnya kasus, diketahui bahwa sang ibu juga terlibat sebagai otak pembunuhan di meja operasi itu. Ibu Kanata dan sang dokter ternyata adalah pasangan selingkuh yang berencana kabur ke Finlandia dengan membawa seluruh harta kekayaan ayah Kanata setelah membunuhnya. Yang jauh lebih menyakitinya, selama berpacaran dengan Kanata, dokter itu rupanya tidak memiliki perasaan apapun. Ia hanya tidak mau rencananya ketahuan jika Kanata jadi membencinya karena ditolak, makanya ia terpaksa menerima Kanata.

Sang ibu sendiri sudah merencanakan hal tersebut selama beberapa tahun terakhir, dan baru bisa mewujudkannya ketika bertemu dokter bedah itu, yang bersedia menyanggupinya. Ia juga berencana meninggalkan Kanata sendirian di Jepang, karena meski berasal dari rahimnya, Kanata bukanlah anak yang lahir dari keinginannya. Ibunya tidak menghendaki pernikahan dengan sang ayah, dan menyanggupi karena tergiur hartanya yang berlimpah. Selama tujuh belas tahun, sang ibu memendam rencana untuk melenyapkan pasangannya dan menelantarkan anak yang tidak diharapkannya.

Berkat penyelidikan tanpa menyerah sang sahabat, fakta baru yang terungkap membuat Kanata memantapkan langkah untuk akhirnya mengajukan tuntutan atas kematian ayahnya. Keduanya akhirnya dijatuhi hukuman penjara.

Beberapa bulan berlalu, peristiwa itu membuat Kanata menyimpan rasa benci yang sangat besar terhadap segala jenis dokter, dan membuatnya membenci perselingkuhan setengah mati. Kanata menjadi pewaris tunggal harta sang ayah, namun tak peduli karena kenyataannya, uang tak bisa membelikannya kebahagiaan. Kanata memilih pindah jauh dari Akita ke Tokyo demi melupakan semua peristiwa pahit itu dengan menyisakan satu tahun yang harus diselesaikannya di jenjang SMA.

Amy Lowell:

Happiness:
We rarely feel it.
I would buy it, beg it, steal it,
Pay in coins of dripping blood
For this one transcendent good.



I feel like, there is no happiness would ever greet me...

Manusia yang ngerasa, hidupnya susah banget buat bahagia. Ngga tau kenapa, tapi Kanata merasa dijauhi sama yang namanya kebahagiaan. Ngga melankolis, keras hati malah. Tapi tetep aja, ngerasa apapun yang dia lakukan ngga bikin dia bahagia.

Satu lagi, nih, secara Kanata orang kampung *halah.net*, makanya dia gagap kalau soal TOKYO. Alhasil, kalo orang lain udah biasa sengaja nampang+nongkrong dimana2, Kanata malah sebaliknya: nongkrong tapi nggak tau tempat itu dimana, apalagi jalan pulang ke asrama, dia nggak tahu sama sekali.

Kanata sering nyasar gara2 kebutaan-arahnya, dan sering nyewa taksi buat nganter dia balik ke asrama karena nggak tahu lokasi sekolahnya. Gimana mau tahu, lha orang HAFAL nama sekolahnya aja, dia nggak! (nggak tahu nama sekolahnya SHIROI GAKUIN, pokoknya dia sekolah. Titik.) Kanata bawa satu surat kemana2, yang di kop suratnya ada keterangan soal SG, jadi dia tinggal nunjukkin ke sopir taksi atau ke orang lewat buat nanyain tempat itu ada dimana.

Kalau terlanjur nggak bisa pulang ke asrama karena udah dikunci atau kesasar sampe kemaleman, Kanata pilih tidur di hotel murah atau di sembarang tempat macam kuil, bandara, stasiun, pos polisi, emperan toko kalo nggak diusir, taman kota, nyusup ke sekolah orang, kemanapun asal bisa tidur. Jadi, jangan heran kalau nemu dia molor di sembarang tempat. *bakat ngegembel*

~His Milestones~

Generally Connected

1. A Step Closer to the 13th Person

2. Lost Child

3. Shibuya, I'm Coming

4. Bukan Buku Biasa

5. Mari Ber-Geje Ria di Pantai

6. A Fair Affair

7. Peculiar Group Arrival

With Him Only

1. The Prize of the Game

2. Takdir?

3. Before the Screen

4. Teaching the Boy

5. Game Over

6. I Wish We Could Start It Over Again

7. Is It New Beginning

8. A Two-Week Lover

9. Room 004: Kanata & Kagetsu Kiryuu

10. The Hardest Day

11. Privilege of a Boyfriend

12. Through Thick and Thin

13. Kiryuushitsuji

Nama: Kagetsu Kiryuu
Occupation : doctor E.R.
Age : 27
Tinggi/berat: 189 / 75
Status: In relationship with one brat *lirik atas*
Master/Pet's name: Master dari Pet bernama Kanata Andrews <<< *emak nabok anaknya*
Position: SEME
Likes: Sleep, sex (santai bilangnya), playing 'games', pet barunya Kanata <<< minta dibunuh
Dislikes: smoking, alchohol, kalau kegiatannya diganggu, bulu hewan.

---

[sementara itu yang lain nyusul nanti 8D]