Nama : Han Guang Li
Umur : 18 tahun (lahir 9 Februari 1991)
Kelas : III-1
Side : Negau
Klub : -
Tinggi / berat : 181cm / 66 kg
Rambut / mata : hitam
Master / pet : none
Hobi : Chinese martial art, Chinese traditional dances, ballet
Likes : lagu, tarian, masakan Cina, orang yang ramah
Dislikes : masakannya dimakan orang tanpa izin
Karakteristik :
Han adalah seorang konvensional yang lahir di Mudanjiang, Heilongjiang, Cina, namun besar di Beijing. Ia tidak banyak bicara, bukan karena pendiam namun karena bahasa Jepangnya masih belum lancar. Pada dasarnya, Han adalah orang yang ramah dan suka berteman, namun karena kendala bahasa, ia lebih cenderung menunggu disapa daripada memulai percakapan. Sebenarnya, ia sendiri suka menggunakan alasan ‘tidak lancar bahasa Jepang’ untuk menghindari percakapan yang tidak perlu.
Pembawaan yang tenang dan kalem seringkali membuatnya tampak dewasa, walau sebenarnya dia sering kangen rumah di Cina. Kalau sudah begini, biasanya Han akan diam di kamar dan menelpon keluarganya. Alasan dia melanjutkan studi di Jepang pun karena ia mengincar Todai, dan ingin mencoba menyesuaikan diri dahulu sebelum kuliah. Han juga memiliki ‘misi’ mempopulerkan budaya Cina di Jepang, entah bagaimana caranya.
Han berasal dari suku Nanai, suku yang populasinya di Cina sudah sangat jarang. Karena itu, sedari kecil ia diajarkan tari-tarian dan seni bela diri Cina kuno. Kini, ia sudah menguasai kedua jenis seni itu, bahkan dari beberapa cabang suku sekaligus. Karena ia anak sulung, ia pun suka memasak untuk adik-adiknya. Masakan kebanggaannya adalah Beijing Fried Rice. Sifatnya yang matang dan dewasa ini memang terbentuk karena ia sering mengurusi adik-adiknya, sehingga Han tidak kesulitan bergaul dengan orang yang lebih muda. Bahkan bisa dikatakan, Han menikmati ketika ia ‘mengurusi’ adik-adik kelasnya.
Orientasi seksual / posisi : Straight. Awalnya sih. Dan kalau melenceng pun, dia seme. Seharusnya sih.