Uehara Tetsuo

Nama: Uehara Tetsuo
Umur: 18 Tahun
Side: Yume
Tinggi/Berat: 188cm/74kg
Club: Art Club
Rambut: Biru pekat, panjang seleher dan tekstur agak kasar, jabrik tiga arah >D
Mata: Abu2 tua... dan mata kirinya minus 1/2
Kelas: 3-1
Master/Pet: -
Status pribadi: -
Orientasi Sexual: Gay, bukan bi
Hobbies: Makan kripik kentang, mandi, mengisi TTS
Yang disukai: ah, dia mah banyak sukanya wahahaha, too many to mention deh
Yang dibenci: Cewek cerewet, belalang(termasuk serangga2 lainnya)
Position: Seme

Background Tetsuo:

Tetsuo adalah seorang yatim piatu yang dibesarkan di dalam sebuah panti asuhan di Kyushu semenjak ia masih bayi. Tidak diketahui siapa orangtuanya karena ketika dilahirkan di sebuah rumah sakit, sang ibu pergi meninggalkannya di rumah sakit dengan hanya secarik kertas permohonan maaf kepada pihak rumah sakit. Kasus pembuangan bayi ini kemudian berhasil diusut oleh kepolisian setempat, namun tetap tidak merubah keputusan ibu Tetsuo untuk menolak mengasuh anaknya dengan alasan malu dan ketidakberdayaan sebagai orangtua(yah, silakan ditebak Tetet anak haram apa bukan wahahah).

Ibu Tetsuo kemudian menitipkan anaknya di sebuah panti asuhan dan meminta agar sang suster utama tetap merahasiakan identitas ibunya meski disaat Tetsuo sudah dewasa sekalipun. Ibu Tetsuo kemudian pergi tanpa mau menyematkan nama family sesungguhnya kepada Tetsuo, dan malah meminta sang suster untuk memakai nama Uehara- nama panti asuhan tersebu- sebagai gantinya. Namun nama Tetsuo sendiri didapatkan langsung dari sang ibu.

Tetsuo kecil adalah seorang anak yang penurut dan tak pernah bertingkah macam-macam, dan termasuk anak yang menjadi kesayangan para suster di anti asuhan karena sikapnya yang tidak pernah rewel. Namun di umur 8 tahun, Tetsuo pernah bertanya mengenai keberadaan orang tua nya dimana seorang suster menjawab bahwa tidak pernah terdengar kabar mengenai ibunya, begitu pula dengan namanya- tidak mengatakan cerita yang sesungguhnya secara gamblang. Tapi dengan hanya mendengar penjelasan itu, Tetsuo kecil hingga dewasa cukup menerima kenyataan tersebut dengan enteng. Tidak berniat sedikitpun untuk mencari tahu ataupun mencari siapa kedua orang tuanya sebenarnya, karena baginya tidak mengetahui sama sekali pun tidak akan mengurangi nilai hidupnya.

Di umur 6 tahun, Tetsuo berkenalan dengan Nanao, seorang anak baru yang juga tinggal di panti asuhan tersebut. Dengan Nanao, Tetsuo merasakan rasa kasih sayang yang erat dan persahabatan mereka akhirnya berubah menjadi ikatan yang lebih berarti lagi yaitu perasaan antar saudara. Kedekatan itu membuat Nanao meminta bantuan kepada suster panti untuk memproses dan mengganti akta kelahirannya demi membuat nama family yang sama seperti apa yang dimiliki Tetsuo, Uehara- membuat keduanya merasa seperti saudara kandung bahkan hingga sekarang.

Tetsuo disekolahkan oleh pihak panti asuhan dengan memanfaatkan beasiswa(Beasiswa yang selalu ia pertahankan, untuk dirinya bisa mendapat kemudahan biaya dan pendidikan meski tanpa orang tua, dan berhasil karena Tetsuo sesungguhnya adalah anak yang memiliki pemahaman tinggi dalam bidang pelajaran) yang ia dapatkan, mulai dari SD hingga SMA. Kepindahannya ke SHiroi Gakuin adalah juga berkat beasiswa yang diberikan panti asuhannya, dan meski ia hidup dari biaya tunjangan yang diberikan panti asuhannya, Tetsuo tidak pernah mau bergantung dengan keadaan tersebut. Sejak SMP ia selalu pintar-pintar memanfaatkan tiap kesempatan yang dimilikinya untuk mencari kerja part time, dan pada akhirnya ia menyewa sebuah apartement kecil di pinggiran Tokyo- dengan dana bantuan dari ibu angkat Nanao.Sejak bersekolah di Shiroi Gakuin pun ia masih sering melakukan kerja serabutan part time, namun dikarenakan dirinya yang sekarang lebih sering tinggal di asrama, maka ia lebih memilih untuk bekerja di hari-hari libur.

Tetsuo mulai menyadari dirinya adalah seorang gay ketika dirinya menginjak usia 12 tahun, dimana ia lebih suka memperhatikan dan mendapat perhatian dari anak-anak yang berjenis kelamin sama dengannya, daripada perempuan(malah sedari kecil ia selalu benci dan menjauh jika melihat anak-anak perempuan, apalagi ketika mereka menangis- Tetsuo hanya menganggap mereka makhluk cengeng, berisik, dengan mulut yang sering menjerit hanya karena alasan tak jelas).

Pribadi Tetsuo:

Seorang gay tulen, yang membenci(sekaligus takut?) perempuan, namun tidak keberatan jika yang dihadapinya adalah seorang wanita. Dia adalah orang yang ceria, pintar dalam menyerap pelajaran walau pemalas, penyayang, cuek, berpikiran pendek dan spontan, tidak mudah marah namun sekalinya ada hal yang memicu kemarahannya ia bisa menjadi orang yang sangat ringan tangan(namun bukan kepada perempuan- jika ia bermasalah dengan perempuan ia lebih memilih untuk menghindar), mudah masuk ke dalam lingkungan walau tidak jarang menjebloskan dirinya sendiri ke dalam situasi yang tidak menguntungkan hanya karena mulutnya yang seringkali berbicara semaunya.

Gemar bermain-main dengan banyak laki-laki yang berorientasi seksual sama(atau setidaknya bi. Dan normal pun tak pernah menjadi masalah baginya, walau jarang) dengannya, namun tidak pernah melibatkan perasaan khusus- karena ia sendiri memang belum pernah benar-benar merasakan yang namanya cinta(dan belum pernah sekalipun seumur hidup merasakan yang namanya berpacaran atau menjalin hubungan spesial dengan seseorang), dan tidak pernah ia memusingkan hal itu.

Pesan untuk chara lain:

-Dia mudah bicara tanpa memikirkan dulu akibat dari ucapannya, harap maklum.
-Jangan aneh kalau dia memanggilmu dengan nama kecil walaupun baru pertama bertemu. Itu sudah jadi kebiasaannya.