Juan Carlo Salvatore

Nama: Juan Carlo Salvatore
Side: Yume
Kelas: I
Club: -
Tinggi/berat: 185/77
Status: -
Master/Pet's name: -
Position: Straight

Karakteristik: Tidak terlalu peduli dengan lingkungannya, kecuali wanita. 100% dunianya akan teralihkan oleh keberadaan si wanita; main mata, menggombal, merayu kelas kakap yang menurutnya ampuh walau kenyataan berjalan sebaliknya. Diluar hal tersebut Carlo orangnya cuek, egois, dan seenaknya saja. Punya kecenderungan untuk merusak satu mood suasana yang serius menjadi hancur sehancur-hancurnya. Tapi bukan berarti dia tidak bisa serius, karena sekali serius berarti dia MEMANG sedang serius.
Keahlian: Daya tahan alkohol yang sangat baik, menghancurkan suasana, insting pertahanan diri (baca:berkelahi) turunan bapaknya, dan passionate flirting (turunan dari ibunya).

Like: Minum red wine, menari tango, dan meng'gila'.
Dislike: Makanan mentah, belajar, dan bola; bola sepak bola, bola voli, bola basket, ampe bulu tangkis, apa pun itu yang berbentuk bola dia tidak suka. Kalau ada bola nyasar dia akan menghajar balik dengan refleks 'pertahanan diri'.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Carlo adalah anak blasteran Itali-Spanyol dengan latar keluarga yang cukup kacau. Ntah bagaimana ayahnya, seorang pemimpin grup mafia Itali "Sacra Corona Unita", bisa kecantol dengan ibunya yang notabene seorang agen rahasia Spanyol. Kata salah satu saksi, semuanya itu terjadi saat kedua orangtuanya cuti ke Venezuela. Dan segala sesuatu terjadi begitu saja tanpa mengetahui latar sebenarnya dari kedua belah pihak. Akibat buah cinta terlarang itulah Carlo terpaksa berpindah-pindah tiap tahun dari Itali – Spanyol; setahun di Itali, setahun di Spanyol. Hal ini disebabkan kedua belah pihak tidak dapat disatukan, sehingga hak asuh berlangsung dengan cara tersebut.

Dengan latar belakang keluarga yang ‘kuat’ dan hidup yang nomaden membuat dia tumbuh sebagai anak serampangan yang cinta akan kebebasan yang sebebas-bebasnya. Setelah lulus dari grade 9 (setingkat SMP) dia sempat kabur dari kedua pihak orang tuanya untuk merasakan hidup yang lebih bebas menurutnya. Kebebasan yang cukup menyenangkan, apalagi mendapat passionate sang ibu membuat anak ini semakin brutal melaksanakan aksi playboy-nya. Pada masa ini juga Carlo bertemu dengan seorang gadis Jepang dan menjalin hubungan dengannya tanpa perlu mengatakan "aku cinta" terlebih dahulu. Secara garis besar gadis ini membawa dampak besar dalam menahan rasa playboy-nya. Tapi sang gadis meninggalkannya tiba-tiba dan memberitahu lokasi Carlo sehingga ia bisa tertangkap dan dibawa pulang kembali oleh ayahnya.

Merasa terkhianati dan kesal dengan perlakuan si gadis, Carlo pun memutuskan untuk ke Jepang dan membalas perlakuannya. Tentu saja itu hanya sebuah kedok dari perasaan sesungguhnya yang belum Carlo sadari bahwa ia sangat mencintai gadis itu. Sebenarnya ini seperti mencari jarum di dalam tumpukan jerami. Karena satu-satunya petunjuk mengenai si gadis hanyalah liontin kalung emas dengan motif bunga sakura. Kepergian Carlo ke Jepang tidak serta-merta direstui begitu saja. Sang ayah membuat persyaratan bahwa Carlo ke Jepang asal dia melanjutkan studinya di sana di tempat sekolah pilihan sang ayah yaitu Shiroi Gakuin.

Tentang Latar Belakang Mafia dan Interpol
Karena keberadaan latar kedua orang tua yang tidak 'sinkron', Carlo tumbuh tanpa menganut paham kedua belah pihak. Ini sudah merupakan kesepakatan dari kedua orang tuanya agar sampai pada usia yang tepat Carlo dapat memilih jalan mana yang ingin ia tempuh. Oleh sebab itu, Carlo hanya mengetahui 'kulit' luar dari latar kedua orang tuanya namun tidak secara aktif memahami apa yang terjadi atau seluk beluk di dalamnya. Namun dalam tumbuh kembangnya ia dapat akrab ke kedua belah pihak orang tuanya, baik ke sesama anggota mafia atau ke sesama rekan kerja sang ibu. Hingga saat ini pun ia tidak ambil pusing dengan masalah ini. Terlalu ribet menurutnya.